Fahmi

JURNAL SKRIPSI
PERAN KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
( Judul Skripsi : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Alat Peraga Gambar )






Diajukan Oleh :
Nama : Fahmi Amran L
NIM : 5215077528
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika

Fakultas Teknik
Program Studi Pend. Teknik Elektronika
Jurusan Teknik Elektronika
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010





Tanda Persetujuan Jurnal
Penulis
Nama : Fahmi Amran L
NIM : 5215077528
Judul Jurnal : Peran Kerjasama Guru Dan Orang Tua Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa
Data Skripsi Yang Dikritisi
Nama : Alvi Fitri Rahmadiyati
Prodi : Teknik Elektro
Judul Skripsi : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Alat Peraga Gambar
PERAN KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Oleh. Fahmi Amran (5215077528)
ABSTRAK
On paper, the authors conducted research on teaching methods for learning motivation. The author uses props and pictures to increase the motivation of elementary school students' interest towards the subject of Indonesia. According to the study, said that by using visual aids students can read and write simple sentences in dektekan. Later in this study stated that the importance of Indonesia to motivate teachers to learn to use an interesting picture, so students are motivated to learn. But the reality on the ground indicate that, to improve elementary students' motivation, the use of the media that the pictures were not enough, because it only happens in the school environment, but how elementary school students living at home? Activities to encourage students' motivation is not easy to do. In addition to the methods and media used by teachers in the process learning and teaching, which becomes the cause of the lack of student motivation is a lack of awareness of parents towards their children. So parents and teachers need to work together to nurture children's learning motivation. To generate a collaboration to attain an objective that both the pattern of cooperation between the two must be designed in such a manner.
Keyword: motivation to learn and the role of parents and teachers


Pendahuluan
Salah satu permasalahan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu proses pembelajaran seperti metode mengajar guru yang tidak tepat, kurikulum, manajemen sekolah yang tidak efektif dan kurangnya motivasi siswa dalam belajar.
Realita lapangan menunjukan bahwa siswa tidak memiliki kemauan belajar yang tinggi,baik dalam mata pelajaran belajar matematika, bahasa
maupun ilmu pengetahuan alam. Banyak siswa merasa “ogah-ogahan” di dalam kelas, tidak mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa masih mengganggap kegiatan belajar tidak menyenangkan dan memilih kegiatan lain di luar kontek belajar seperti menonton televisi, sms, dan bergaul dengan teman sebaya.
Rendahnya motivasi belajar siswa akan membuat mereka tertarik pada hal-hal yang negative. Raymond J.W dan Judith(2004:22) mengungkapkan bahwa secara harfiah anak- anak tertarik pada belajar, pengetahuan, seni (motivasi positif) namun mereka juga bisa tertarik pada hal–hal yang negative seperti minum obat- obatan terlarang, pergaulan bebas dan lainnya. Motivasi belajar anak-anak muda tidak akan lenyap tapi ia akan berkembang dalam cara-cara yang bisa membimbing mereka untuk menjadikan diri mereka lebih baik atau juga bisa sebaliknya. Dalam skripsi yang penulis kritisi ditulis bahwa seorang guru memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar siswa, guru juga harus mengingat bahwa tugas seorang guru sebagai pendidik dan pembimbing yang mana guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Selain itu dituliskan pula tugas guru sebagai informator terutama berkaitan dengan tugasnya membantu guru pembimbing dalam memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa. Hal inilah yang harus koreksi, karena keberhasilan proses belajar mengajar, motivasi belajar, dan hal lainnya yang menyangkut proses belajar mengajar itu tidak hanya menjaditanggung jawab seorang guru saja, tapi juga peran orang tua siswa dalam memberikan perhatian terhadap anaknya. Oleh karena itu penulis akan memberikan masukan terhadap penyusun skripsi khususnya dan umumnya kepada guru dan orang tua akan pentingnya kerja sama guru dan orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang akhirnya akan mendapatkan hasil positif terhadap proses belajar mengajar, baik di sekolah maupun di kelas.
Tinjauan Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar berkaitan dengan setiap pelajaran bagi siswa yang kemampuannya kurang. Oleh karena itu belajar secara formal sangatlah perlu sejak anak-anak memasuki Sekolah Dasar yang sudah bisa belajar dengan baik. Meskipun demikian masih banyak juga anak usia SD yang mengalami kesulitan atau keterlambatan belajar. Dengan adanya kesulitan-kesulitan tersebut, maka peran guru dan orang tua sebagai pembimbing sangat dibutuhkan.
Dari beberapa masalah yang dihadapi oleh seorang anak yang disebutkan diatas, maka guru kelas sekaligus pembimbing berkewajiban memberikan bimbingan pada anak tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Pemberian motivasi kepada anak supaya mau belajar
  2. Pemberian tambahan jam ataupun les privat pada anak tersebut
  3. Dengan memakai media dan metode yang lebih bervariatif dan interaktif
Namun demikian, menurut pendapat penulis tanggung jawab anak didik tidak hanya pada guru, tapi juga orang tua siswa. Seorang guru perlu bekerja sama dengan orang tua siswa agar bisa mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu contoh kerja sama yang dapat dilakukan antara guru dan orang tua adalah seorang guru memanggil orang tua untuk menanyakan perkembangan anaknya. Selain itu bisa juga dengan orang tua memberi motivasi kepada anaknya jika berhasil menjadi juara kelas. Pada intinya kesulitan belajar yang ada, setidaknya dapat diatasi sedikti demi sedikit dengan kerja sama antara guru dan orang tua siswa.
Motivasi Belajar
Menurut skripsi yang saya kritisi, motivasi adalah merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Sedangkan pengertian motivasi menurut kesimpulan saya adalah suatu proses untuk menggiatkan motif/daya menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsic) dan dapat timbul dari luar diri siswa/motivasi ekstrinsik (Uzer Usman, 2008).
Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksanan dan dorongan dari orang lain, misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan atau ingin mendapatkan keterampilan tertentu, ia akan rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Sebaliknya motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau belajar.
Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Rendahnya kepedulian orang tua dan guru, merupakan salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi belajar anak.. Fakta yang terjadi selama ini menunjukan bahwa ketika ada permasalahan tentang rendahnya motivasi belajar siswa, guru dan orang tua terkesan tidak mau peduli terhadap hal itu, guru membiarkan siswa malas belajar dan orang tua pun tidak peduli dengan kondisi belajar anak. Maka untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa orang tua dan guru perlu mengetahui penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dan factor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut:
· Metode mengajar guru. Metode dan cara-cara mengajar guru yang monoton dan tidak menyenangkan akan mempengaruhi motivasi belajar siswa
· Media yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran
· Tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak jelas
· Tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa
· Latar belakang ekonomi dan social budaya siswa
Sebagian besar siswa yang berekonomi lemah tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Contohnya siswa yang berasal dari pesisir pantai misalnya lebih memilih langsung bekerja melaut dari pada bersekolah, .
· Kemajuan teknologi dan informasi. Siswa hanya memanfaatkan produk teknologi dan informasi untuk memuaskan kebutuhan kesenangan saja.
· Merasa kurang mampu terhadap mata pelajaran tertentu, seperti matematika, dan bahasa inggris
· Masalah pribadi siswa baik dengan orang tua, teman maupun dengan lingkungan sekitarnya.
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Raymond dan Judith (2004:24) mengungkapkan ada empat pengaruh utama dalam motivasi belajar seorang anak yaitu
1. Budaya. Masing-masing kelompok atau etnis telah menetapkan dan menyatakan secara tidak langsung nilai-nilai yang berkenaan dengan pengetahuan baik dalam pengertian akademis maupun tradisional. Nilai-nilai itu terungkap melalui pengaruh agama, undang-undang politik untuk pendidikan serta melalui harapan-harapan orang tua yang berkenaan dengan persiapan anak-anak mereka dalam hubungannya dengan sekolah. Hal–hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar anak.
2. Keluarga. Berdasarkan penelitian orang tua memberi pengaruh utama dalam memotivasi belajar seorang anak. Pengaruh mereka terhadap perkembangan motivasi belajar anak-anak memeberi pengaruh yang sangat kuat dalam setiap perkembangannya dan akan terus berlanjut sampai habis masa SMA dan sesudahnya.
3. Sekolah. Ketika sampai pada motivasi belajar, para gurulah yang membuat sebuah perbedaan. Dalam banyak hal mereka tidak sekuat seperti orang tua. Tetapi mereka bisa membuat kehidupan sekolah mnjadi menyenangkan atau menarik. Dan kita bisa mengingat seorang guru yang memenuhi ruang kelas dengan kegembiraan dan harapan serta membukakan pintu-pintu kita untuk menemukan pengetahuan yang mengagumkan.
4. Diri anak itu sendiri
Murid-murid yang mempunyai kemungkinan paling besar untuk belajar dengan serius, belajar dengan baik dan masih bisa menikmati belajar, memiliki perilaku dan karakter pintar, berkualitas, mempunyai identitas, bisa mengatur diri sendiri sudah pasti mempengaruhi motivasi belajarnya.
Sedangkan menurut kesimpulan yang saya dapatkan dari berbagai informasi ada 6 faktor yang didukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki dampak substansial terhadap motivasi belajar siswa.
  1. Sikap
Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang dihasilkan di dalam presdiposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan.
  1. Kebutuhan
Kebutuhan merupakan semangat kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan.
  1. Rangsangan
Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang yang bersifat aktif.
  1. Afektif
Konsep afektif berkaitan dengan pengalaman emosional, kecemasan, kepedulian dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar.
  1. Kompetensi
Teori kompetensi mengasumsikan bahwa secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungan secara afektif.
  1. Penguatan
Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon.
Dilihat dari peranannya, maka orang tua dan guru paling berpengaruh dalam rangka memotivasi belajar siswa. Kerja sama antara kedua komponen ini akan menghasilkan kekuatan luar biasa yang bisa menumbuhkan motivasi belajar anak. Untuk menghasilkan kolaborasi dalam rangka mencapai tujuan yang baik maka pola kerja sama antara ke duanya harus dirancang sedemikian rupa. Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh orang tua dan guru harus teridentifikasi dengan jelas. Karena dengan memahami kekuatan dan kelemahan guru dan orang tua akan dapat membuat rancangan yang tepat untuk menumbuhkan motivasi anak.
Ciri- Ciri Guru yang Bisa Memotivasi Siswa
Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan murid bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya.
Ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang melakukan hal-hal sebagai berikut :
· Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, murid-murid akan merasa aman dan nyaman bersamanya
· fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab
· Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif
· Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative
· Membantu murid-murid untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan.
Ciri-ciri keluarga yang efektif
Keluarga yang efektif mampu memotivasi anak untuk belajar. Ciri-cirinya adalah :
· Membuat suatu kontrol atas kehidupan mereka
· Mengkomunikasikan harapan-harapan yang tinggi kepada anak-anak
· Memiliki impian tentang keberhasilan anak di masa depan
· Menanamkan pandangan bahwa kerja keras merupakan kunci keberhasilan
· Mengarahkan waktu anak-anak dalam aktifitas yang bermanfaat
· Membuat aturan yang positif seperti pembatasan menonton acara televise
· Memberikan tanggungjawab kepada anak untuk menyelesaikan masalah
· Sering berhubungan dengan guru
· Menekankan kehidupan spiritual terhadap anak.
Membangun Hubungan Kerja Sama
Selama ini hubungan yang terjadi antara guru dan orang tua masih terbatas pada hal-hal tertentu, orang tua ke sekolah atau menghubungi guru hanya karena ada masalah saja, begitupun sebaliknya guru menghubungi orang tua apabila ada masalah dengan anaknya. Orang tua ke sekolah hanya karena diundang oleh pihak sekolah pada acara-acara tertentu. Jarang dijumpai orang tua dan guru duduk bersama membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan secara bersama untuk menunjang motivasi belajar anak. Maka ketika anak mendapatkan masalah terkait dengan motivasi belajarnya maka akan terjadi aksi saling menyalahkan antara guru dan orang tua.
Maka kita tak boleh mengulangi kondisi di atas. Guru dan orang tua harus menciptakan hubungan positif dalam rangka menumbuhkan semangat belajar anak. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh guru dalam membuka pintu untuk membangun komunikasi langsung. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi maka guru bisa memanfaatkan sms, email, atau pesawat telepon untuk membuka komunikasi dengan orang tua, atau kalaupun media-media komunikasi di atas belum memungkinkan untuk digunakan maka cara-cara manual seperti mengirim surat atau kuisioner yang berisi informasi tentang perkembangan kognitif, psikomotorik dan afektif anak dapat dilakukan oleh guru. Guru dapat menyediakan waktu sekali sebulan untuk melakukan hal ini.
Sebaliknya orang tua juga perlu mengambil inisiatif dalam membuka jalur komunikasi dengan guru. Orang tua hendaknya bisa memberikan informasi-informasi yang berguna bagi guru tentang kondisi anak di rumah. Orang tua bisa melakukannya dengan menghubungi guru secara langsung di rumahnya atau melalui SMS, atau melalui telepon di luar jam mengajarnya. Orang tua juga bisa membina hubungan dengan pihak sekolah dengan cara sedapat mungkin menghadiri undangan dari pihak sekolah, karena momen seperti rapat-rapat orang tua merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan pendapat, uneg-uneg serta usul saran bagi pihak sekolah.
Untuk mendukung kerja sama yang baik maka guru dan orang tua harus mengetahui apa yang bisa mereka lakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Guru harus menempatkan usaha memotivasi siswa pada perencanaan pembelajarannya. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Gagne yang dikutip oleh Abdul Majid (2008:69) Siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri. Hal ini sangat berperan karena siswa harus berusaha untuk memeras otaknya sendiri. Kalau kadar motivasinya rendah siswa akan cenderung membiarkan permasalahan yang diajukan. Maka peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Cara-Cara menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa
1. Hal-Hal yang Dilakukan Oleh Guru
Sebagai komponen yang secara langsung berhubungan dengan permasalah rendahnya motivasi belajar siswa, maka guru harus mengetahui beberapa hal yang bisa dilakukannya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah :
· Memilih cara dan metode mengajar yang tepat termasuk memperhatikan penampilannya
· Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
· Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa
· Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya melalui kerja kelompok
· Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya, sehingga siswa mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya
· Melakukan improvisasi-improvisasi yang bertujuan untuk menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Misalnya kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar bertepuk tangan yang meriah
· Menanamkan nilai atau pandangan hidup yang positif tentang belajar misalnya dalam agama islam belajar dipandang sebagi sebuah kegiatan jihad yang akan mendapatkan nilai amal disisi Allah.
· Menceritakan keberhasilan para tokoh-tokoh dunia yang dimulai dengan mimpi-mimpi mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu. Ajak siswa untuk bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia tersebut.
· Memberikan respon positif kepada siswa ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar. Respon positif ini bisa berupa pujian, hadiah, atau pernyataan-pernyataan positif laiinya.
2. Hal-Hal Yang Dilakukan oleh Orang Tua
· Mengontrol perkembangan belajar anak. Orang tua perlu menyediakan waktu untuk mengontrol kegiatan anak.
· Mengungkap harapan-harapan yang realistis terhadap anak
· Menanamkan pemahaman agama yang baik khususnya yang terkait dengan motivasi
· Melatih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, orang tua melakukan pembimbingan seperlunya
· Tanyakanlah keinginan dan cita-cita mereka. Berikan dukungan terhadap keingginan dan cita-cita mereka. Arahkan mereka untuk meraih cita-cita itu dengan benar.
· Menggunakan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar selanjutnya.
3. Hal-Hal Yang Dikerjakan oleh Ortu dan Guru Secara Bersama
Ketika permasalahan rendahnya motivasi sudah menjadi permasalahan yang serius yang tidak bisa diantispasi oleh guru sendiri atau oleh orang tua sendiri, maka kerja sama antara guru dan orang tua harus segera dilakukan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di ataranya :
1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siswa, cari factor penyebab yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa, identifikasi masalahnya.
2. Mencari solusi-solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi pada anak. Cari masalah yang bisa diatasi oleh guru, atau masalah yang bisa diatasi oleh orang tua
3. Memberikan perlakuan yang tepat terhadap anak, mereka sedang mengalami permasalahan, maka orang tua dan guru harus mempunyai komitemen yang tinggi untuk tidak menambah beban mereka dengan menyalahkan, mencemooh anak-anak.
4. Libatkan siswa untuk memecahkan permasalahannya. Orang tua, guru dan siswa perlu duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahannya.
Kesimpulan
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa baik faktor yang ada dalam diri siswa seperti minat, kemauan maupun faktor yang ada di luar siswa seperti guru, orang tua, lingkungan sosial budaya dan ekonomi. Menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah pekerjaan yang mudah. Proses menumbuhkan motivasi belajar siswa harus dilakukan secara bersama oleh guru dan orang tua, kerja sama positif antara orang tua dan guru merupakan hal yang mutlak. Orang tua dan guru bisa saling bekerja sama dengan memberikan informasi timbal balik tentang siswa. Selain itu orang tua dan guru perlu mengeindentifikasi permasalahan motivasi siswa, kemudian secara bersama mencari solusi pemecahan masalah dengan melibatkan siswa.


DAFTAR PUSTAKA
Eksperimentasi Pengajaran Matematika Melalui Oendekatan Inkuri, diunduh darihttp://etd.eprints.ums.ac.id/3302/1/A410040001.pdf
Pembelajaran Interaktif Bebasis Multimedia Di SD, diunduh darihttp://media.diknas.go.id/media/document/5520.pdf
Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Dan Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, diunduh darihttp://www.freewebs.com/santyasa/Lemlit/PDF_Files/PENDIDIKAN/DESEMBER_2007/Subratha.pdf
Bimbingan Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Mengerjakan Operasi Penjumlahan
Penciptaan Masyarakat Belajar Sebagai Upaya Peningkatan Minat Baca Bagi Masyarakat, diunduh dari http://student-research.umm.ac.id/index.php/pkmi/article/viewFile/32/33
TUGAS BAHASA INDONESIA
Nama : Fahmi Amran L
Noreg : 5215077528 (PNR Elekrtonika 07)
Nama Penulis : Winda Dwi Astuti
Noreg Penulis : 2002.060.234 (Tahun 2002, STIKOM London School Public Relation)
Judul Skripsi : Pengaruh Tayangan Sinetron Keagamaan Terhadap Pemahaman Agama

Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian mengenai mengenai pengaruh sinetron keagamaan yaitu sinetron INSYAF di TRANS TV terhadap pemahaman agama ibu-ibu Muslim komplek Jatiwaringin Antilope Bekasi, Jawa Barat. Masalah utama dari penelitian skripsi ini adalah pengaruh dari sinetron INSYAF terhadap pemahaman agama ibu-ibu Muslim. Penulis menggunakan studi korelasi yang dilakukan pada ibu-ibu komplek Jatiwaringin Antilope yang dijadikan sebagai populasi penelitin ini. Adapun yang menjadi sampel adalah hanya ibu-ibu yang beragama Islam (Muslim) yang bertempat tinggal di komplek Jatiwaringin Antilope Bekasi-Jawa Barat. Dari hasil penelitian penulis, ternyata memang benar bahwa sinetron INSYAF di Trans Tv dapat mempengaruhi pemahaman agama ibu-ibu Muslim komplek Jatiwaringin Antilope Bekasi-Jawa Barat. Pemahaman agama disini dapat dilihat dari sikap menjalankan syariah agama, kehidupan berumah tangga, pola mendidik putra/putri, dan sosialisasi masyarakat.
Dalam skripsi ini penulis terlalu banyak melakukan kesalahan dalam menulis kutipan-kutipan, kesalahan dalam pemberian tanda-tanda titik, selain itu juga penulis tidak mencantumkan catatan kaki.
1. Tugas pertama
• Bacalah dengan seksama skripsi yang Anda teliti tentang penggunaan EYD nya. Buatlah perbaikan sedikitnya 10 hal baru yang Anda temui.
• Ubahlah catatan kaki dan daftar pustaka sesuai dengan kaedah EYD
Jawaban :
1. Tugas pertama
• Pada skripsi Winda, yang mengangkat masalah mengenai pengaruh tayangan INSYAF di TRANS TV terhadap pemahaman agama ibu-ibu muslim komplek Jatiwaringin Antilop, Bekasi, Jawa Barat. Pada bab pertama terdapat beberapa kesalahan penggunaan EYD, yaitu :
Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian tentang sinetron INSYAF adalah sebagai berikut;
Ø
Untuk mengetahui pengaruh tayangan INSYAF terhadap pemahaman agama ibu-ibu Muslim komplek…
Ø
Akan terjadi perebutan keras pada prime time (waktu tayang terbaik) dan akan terseleksi melalui sistem rating, yaitu evaluasi oleh lembaga peneliti khalayak penonton televisi Independen secara rutin, setiap hari mengenai presentase penonton TV Pada jam tertentu. (Ishadi, 2001 : 56).
Ø
TRANS TV adalah sebuah stasiun TV swasta ke-8 yang memperoleh ijin mengudara secara Nasional di Indonesia.
Ø
Sinetron INSYAF ditayangkan setiap hari Selasa dan Jum’at pada pukul 19.00 - 20.00 WIB
Ø
Mendapatkan gambaran mengenai pengaruh masyarakat terhadap sinetron bertema agama yang khususnya diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna, bagi pembuat sinetron-sinetron yang bertema religi dikemudian hari (tidak menggunakan titik pada akhir kalimat)
Ø
Mendapatkan gambaran mengenai pengaruh masyarakat terhadap sinetron bertema agama yang khususnya diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna, bagi pembuat sinetron-sinetron yang bertema religi dikemudian hari (tidak menggunakan titik pada akhir kalimat)
Ø
Mengetahui bagaimana implementasi teori-teori komunikasi massa dalam realita (tidak menggunakan titik pada akhir kalimat)
Ø
Efek Afektif, yaitu efek yang menyangkut sikap, persetujuan, rasa suka (tidak menggunakan titik pada akhir kalimat)
Ø
Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy,2003:256) (tidak menggunakan titik pada akhir kalimat)
Ø

2. Tugas 2
• Definisi komunikasi menurut Raymond.S.Ross yang dikutip oleh Wiryanto (2004:6) mengatakan bahwa komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa,… ( kutipan secara langsung yang ditulis salah, seharusnya, definisi komunikasi menurut Raymond.S.Ross yang dikutip oleh Wiryanto (2004:6) mengatakan bahwa “komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa,…”)
• Menurut Effendy (2000:10), definisi komunikasi menurut Harold Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. ( kutipan yang telah dikutip dari sebbuah sumber yang ditulis salah, seharusnya Harold Lasswell (dalam Effendy 2000:20), definisi komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.)
• Program menurut Badudu (2001:1090) dalam kamus umum Bahasa Indonesia adalah acara (pertunjukan,siaran, pegalaran). ( kutipan yang dikutip dari sebuah sumber, penulisan yang benar adalah Menurut Badudu ( dalam kamus umum Bahasa Indonesia 2001:1090) program adalah…).
• Hafied Canggara (2003:163), mengatakan pengaruh adalah elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi yang kita inginkan. (kutipan langsung yang ditulis tidak sesuai, yang seharusnya adalah Hafied Canggara (2003:163), mengatakan “pengaruh adalah elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui…”)
• Hal ini dijelaskan oleh Nurudin (2003:83) menyebutkan sinetron adalah cerminan realitas sosial yang ada di masyarakat. (kutipan langsung yang ditulis tidak sesuai, yang seharusnya adalah Hal ini dijelaskan oleh Nurudin (2003:83) menyebutkan “sinetron adalah cerminan realitas sosial yang ada di masyarakat”).